Jumat, 30 Januari 2015

materi pramuka



Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

A.   Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B.   Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a.    Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b.    Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c.    Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d.    Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e.    Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f.    Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C.      Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
-    Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
-    Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
-    Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
-    Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
-    Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
-    Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
-    Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
-    Sampai Tahun 15 Jambore XXIII di kirarahama, Jepang
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

A.  Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B.  Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Kelahiran Gerakan Pramuka Di Indonesia

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Pengertian sifat,fungsi dan tujuan kepramukaan

A.  Sifat  Kepramukaan
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
·       Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
·       Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
·       Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

B.  Fungsi Kepramukaan
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
·         Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
·         Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
·         Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya

C.  Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar:
·         anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
·         anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
·         anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
·         anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

D.  Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.

E.  Kelompok umur dan tingkatan
Kelompok dibagi menjadi 4 :
·       Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
·       Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
·       Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
·       Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah PelatihPamong SakaStaff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

F.  Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
·            Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
·            Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
·            Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
  
A.  Arti Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro. Beliau seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961. Pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas kelapa. 
Di bawah ini adalah gambar dari bentuk lambang Gerakan Pramuka Indonesia :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCam3FZI_JB1_aPjZl4xPNazcACgf6CAi1X3WwBNUEFjgcy_w4Zf6VQxtPIu2ZXZcgegfuvUH7EO-_dPVGG0S4ZdfhyphenhyphenCXYy1-1w_UE1XAsGmCmdiRqNWJAgrBlXGPQgIGdv-kxqlE8Uz8/s1600/Untitled..pngAdapun arti dari kiasan lambang Gerakan Pramuka itu yaitu:
1.     Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal-Bakal di Indonesia berarti : "Penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru". Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.    Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
3.    Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
4.    Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5.    Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6.    Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
7.    Padi dan kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dan sandang.
8.    Bintang melambangkan 5 sila dari Dasar Negara kita yaitu Pancasila.
9.    Lambang 10 api yang berkobar melambangkan Dasa Dharma.

B.  Penggunaan
·       Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
·       Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
·       Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa pancasila



Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

A.  Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
·       Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
·       Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
·       Kepedulian terhadap diri pribadinya;
·       Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
B.  Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
·       Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
·       Belajar sambil melakukan;
·       Sistem berkelompok;
·       Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai denganPerkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
·       Kegiatan di alam terbuka;
·       Sistem tanda kecakapan;
·       Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
·       Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.




Kode Kehormatan gerakan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satyaadalah :
·         Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
·         Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
·         Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya”
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwisatya Pramuka Siaga.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1.    menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
2.   setiap hari berbuat kebajikan.

trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
v  Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
menepati Dasadharma.
v  Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
menolongsesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
menepati Dasadarma.

Dharmaadalah :
·       Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
·       Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
·       Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
·       Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma”.
Dwidharma
Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
Siaga berani dan tidak putus asa.
Dasadharma
Pramuka itu:
1.     Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.    Patriot yang sopan dan kesatria.
4.    Patuh dan suka bermusyawarah.
5.    Rela menolong dan tabah.
6.    Rajin, terampil, dan gembira.
7.    Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.    Disiplin, berani, dan setia.
9.    Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

Tanda pengenal dalam gerakan pramuka
        Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan sebagai identitas jati diri seorang Pramuka. Dengan tanda pengenal juga kita dapat mengetahui wilayah tempat dia berasal, satuan tempat ia bergabung, tugas yang sedang dilaksanakannya, jabatan yang dipangkunya, kecakapan yang dikuasainya dan penghargaan yang telah diterima
     FungsiTanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi sebagai alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah, dan semangat para pramuka. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka juga berfungsi sebagai alat pengenal seorang Pramuka, tanda pengakuan, pengesahan atas keanggotaan, kecakapan, pemberian tanggungjawab hak dan kewajiban. Tanda Pengenal juga berfungsi sebagai tanda penghargaan atas prestasi yang telah dicapainya.
v  Macam-macam Tanda Pengenal
1.  Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya:Tanda tutup kepala,setangan / pita leher,tanda pelantikan,tanda harian, tanda WOSM.
2.  Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya:Tanda barung / regu / sangga,gugus depan,kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
3.  Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya:Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga (sulung, pratama, pradana), pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja (Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain).
4.  Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya:Tanda kecakapan umum / khusus,pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
5.  Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya:Peserta didik (Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan). Orang dewasa (Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana).


SALAM PRAMUKA

A.   Pengertian Salam Pramuka.
Salam Pramuka adalah suatu perwujudan dari penghargaan terhdap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Salam Pramuka merupakan tanda penghormatan untuk orang yang berbudi, siapa yang melihat dulu ia yang memberikan salam dahulu kepada orang akan di beri salam dan tidak memandang kepangkatannya dalam masyarakat.
Salam Pramuka selain berarti sebagai penghormatan, juga berarti mengingatkan akan Tri Satya dan Pancasila kepada yang diberi salam, sehingga setiap anggota pramuka berkenan menyampaikan salam kepada semua Pembimbing dan Pembina serta kepada sesama Pramuka, juga kepada semua yang berhak menerimanya.
Salam Pramuka juga merupakan Suara Perwujudan ikatan jiwa yang erat, maka didalam memberi atau menjawab Salam Pramuka harus dilaksanakan dengan tertib dan sempurna, sehingga tercermin semangat Pramuka yang Rajin, gembira dan penuh keikhlasan.



B.    Macam-macam Salam Pramuka.
Salam Pramuka ada dua macam yaitu :
1.     salam Biasa.
Salam biasa di sampaikan kepada
- Semua Pramuka.
- Orang Tua.
- Guru.
- Kakak Pembina/Pembimbing
- Sahabat/kawan
- Orang lain yang dianggap perlu menerima salam.
2.    Salam Penghormatan dan Salam janji.
Salam Penghormatan.
Salam penghormatan merupakan suatu penhargaan yang mendalam yang disampaikan kepada :
-      Pramuka Utama ( Presiden RI).
-      Bendera “Sang Saka Merah Putih” (dalam Upacara).
-      Lagu Kebangsaan (dalam upacara resmi).
-      Pani-panji Pramuka (dalam Upacara resmi).
-      Menteri-menteri atau tamu agung Negara.
-      Jenazah (dalam Upacara pemakaman atau bertemu dijalan).
3.    Salam Janji.
Salam Janji adalah tanda penghormatan yang dilakukan setiap anggota Pramuka sewaktu mendengar Tri Satya sedang dibacakan.Salam janji ini biasanya dilakukan ketika seorang anggota Pramuka dilantik dan mengucapkan Tri Satya sebagai Sumpah atau janji.
Apabila seorang Pramuka dilantik Kenaikan Tingkat dalam Pramuka, sebelum Sumpah atau janji itu diucapkan ia memegang ujung Bendera Merah Putih dengan tangan kiri dan menempelkan Bendera pada dada, kemudian tangan kanan memberi Salam dan memulai mengucapkan Tri Satya
.






Sejarah Bendera Merah Putih Dan Peraturan Penggunaannya

A.  Sejarah Bendera Merah Putih

Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Mpu Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab Tembo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna Merah bermakna warna hulubalang (yang menjalankan perintah). Warna Putih bermakna warna agama (alim ulama). Warna Hitam bermakna warna adat Minangkabau (penghulu adat). Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babad Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Agung berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah. Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.
Di bagian kepulauan lain di Indonesia juga menggunakan bendera merah putih. Antara lain, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng di tengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit/jilid buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian di kenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, Pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula  bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD 1945, Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya menyaksikan dari dalam kotak penyimpanannya.
Adapun kiasan dari warna bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua Garba. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Selain mengetahui dan dapat menjelaskan sejarah serta kiasan warna bendera Merah Putih , seorang calon anggota Penggalang Ramu dituntut pula dapat menggunakan/mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih dengan baik dan benar. Jumlah petugas pengibar atau penurunan bendera merah putih itu jumlahnya bervariasi, yaitu yang paling sedikit 3 orang dan sampai yang paling banyak yaitu pasukan 17, 8, 45 atau jumlah totalnya 70 orang.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bendera merah putih adalah lambang Negara, sehingga status dari bendera itu menjadi terhormat, dan kita sebagai anggota Pramuka khususnya, masyarakat pada umumnya harus memberikan Salam Penghormatan ketika mengetahui/melihat bendera akan dikibarkan atau diturunkan.
Dalam menggunakan bendera merah putih tidak bisa sembara-ngan, contohnya bendera tersebut tidak boleh menyentuh tanah, tidak boleh terinjak atau diinjak-injak, terbakar, dijadikan sebagai permainan dalam bentuk apapun.
Tatacara penggunaan benderapun ada prosedurnya, hal ini gunanya untuk membedakan fungsi dalam penggunaannya. Bila saat suasana duka kita mengenal bendera setengah tiang. Kalu pada saat upacara biasa maupun upacara hari besar Negara tentu pengibarannya satu tiang penuh.
Bendera juga dipakai saat prosesi upacara pemakaman, khususnya buat mereka yang dianggap berjasa kepada Negara, seperti mantan presiden dan wakilnya, mantan pejabat Negara baik sipil atau militer, para pejuang dan veteran.
Adapun ketentuan ukuran Bendera Negara yaitu :
a.    200 cm X 300 cm untuk penggunaan di lapangan Istana kepresidenan.
b.    120 cm X 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum.
c.    100 cm X 150 cm untuk penggunaan di dalam ruangan.
d.    36 cm 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan wakil Presiden.
e.    30 cm X 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat Negara.
f.    20 cm X 30 cm untuk penggunaan di mobil/kendaraan umum.
g.    100 cm X 150 cm untuk penggunaan di kapal laut dan kereta api.
h.    30 cm X 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara.
i.     10 cm X 15 cm untuk penggunaan di meja.
Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di :
1.     Istana Presiden dan wakil Presiden.
2.    Gedung atau kantor lembaga Negara.
3.    Gedung atau kantor lembaga pemerintah.
4.    Gedung atau kantor lembaga pemerintah non kementrian.
5.    Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah.

LaranganPada Pasal 24
Setiap orang dilarang:
a.    merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara.
b.    memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial.
c.    mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam.
d.    mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan
e.    memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.
            
Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
1.     Indonesia Raya sebelum 17 Agustus 1945
a.   Lagu    kebagsaan    Indonesia   Raya  adalah   ciptaan  komponis    muda    Indonesia   bernama  Wage Rudolf Supratman.
b.  Almarhum Wage Rudolf Supratman adalah serang guru dan juga menjadi wartawan surat  kabar    “Kaoela   Moeda”    dan   pengarang   buku.
Sejak  kecil.  Supratman   gemar   sekali bermain biola. Wage Rudolf Supratman adalah putra seorang Sersan Instruktur Masenen Sastro Soehardjo. Supratman   dilahirkan   di   Jatinagara   pada   tanggal   9   Maret   1903   dan   meninggal   dunia   pada malam Selasa tanggal 16 Agustus 1938 di Surabaya. Semangat nasionalismenya telah mengisi seluruh jiwa Supratman pada waktu itu, semanat ini berwujud     kemauan    menciptakan    lagu  kebangsaan.    Akhirnya   ia  dapat  menciptakan    lagu Indonesia Raya.lagu Indonesia Raya itu dipersembahkan oleh Supratman kepada masyarakat dalam Kongres Pemuda  Indonesia  tanggal  28   Oktober   1928   di  Gedung   Indonesieche   Club, Jalan   Keramat Raya No. 106 Jakarta.
c.   Sejak   itu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
d.  Pada zaman penjajahan,   lagu Indonesia Raya  sering dilarang dan dihalang-halangi oleh Pemerintah Belanda dan suatu ketika diizinkan lagi oleh pemerintah Jepang di Indonesia untuk dinyanyikan kembali.

2.    Lagu Indonesia Raya sesudah 17 Agustus 1945
a.   Setelah   proklamasi,    lagu  Indonesia   Raya  ditetapkan   sebagai   lagu  kebangsaan.   Lagu kebangsaan   ini   merupakan   sublimasi   pengorbanan   perjuangan   rakyat   untuk   mengusir penjajah dan mempertahankan serta menegakkan kemerdekaan.
b.  Dalam   UUDS   RI    1950   pasal   3  ayat  2,  lagu   Indonesia   Raya   ditetapkan   dengan   resmi sebagai lagu kebangsaan Indonesia
Sikap: Sikap sempurna dengan posisi berdiri
Indonesia Raya (Wage Rudolf Soepratman) 4/4
Indonesia Tanah Airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Sejarah lambang negara repulkik indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOlcnjxdaIwUXt-fmAbgU6xl_WkB6tdbkCrOfhrdu2DYnomMufXvdwHUnLhr9oqBkDLpqJ3L5djQlENSs9nIsAURTk5Uiq1f3qzl_yGp2gnGd2KgT6sO-D1fNmkhxvinL1qEOoJQXTCK8/s1600/logo-garuda_acehdesain.jpgLambang Negara Republik Indonesia adalah Burung Garuda. Burung Garuda adalah burung Elang Jawa yang kini keberadaannya terbatas bahkan terancam punah dan kini telah dilindungi oleh Undang-Undang.
Penjelasan dari Lambang Negara Republik Indonesia yaitu :
1.     Burung Garuda melambangkan kekuatan, yang berarti Bangsa dan Negara Republik Indonesia, selalu kuat dalam keadaan apapun. Kita harus selalu ingat akan perjuangan generasi kita terdahulu, yang selalu kuat dalam menghadapi penjajah walaupun cuma bersenjatakan  bambu runcing. Bangsa Indonesia selalu kuat dan tabah dalam menghadapi segala masalah, hal ini sudah terbukti dengan sejarah yang telah terukir.
2.    Burung Garuda Pancasila berwarnakan emas, hal ini melambangkan Kejayaan. Bahwa Indonesia dimanapun, kapanpun dan apapun adanya, selalu Jaya di mata siapapun.
3.    Perisai yang ada di dada Burung Garuda Pancasila, melambangkan Pertahanan Bangsa Indonesia.
4.    Simbol-simbol yang berada di perisai Burung Garuda Pancasila melambangkan sila-sila dalam Pancasila (lima dasar) Falsafah hidup Bangsa Indonesia yaitu :
* Bintang melambangkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama).
* Rantai melambangkan Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab (Sila Kedua).
* Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila Ketiga).
* Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat, kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (sila Keempat).
* Padi dan Kapas melambangkan Sila Kedilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima).
5.    Warna Merah Putih melambangkan warna Bendera Nasional Bangsa Indonesia. Merah melambangkan Keberaniaan dan Putih melambangkan Kesucian.
6.    Garis hitam tebal yang melintang di Perisai Burung Garuda Pancasila melambangkan Indonesia dilalui oleh Garis Khatulistiwa.
7.    Kemerdekaan RI di Proklamirkan oleh Bapak Proklamator kita yaitu Bung Karno dan Bung Hatta, di Pegangsaan Timur 56 - Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 hari Jum'at sekitar pukul 10 pagi. Peristiwa ini disimbolkan oleh burung "GARUDA PANCASILA" yaitu :
-    Jumlah bulu pada masing-masing Sayap Burung Garuda Pancasila yaitu berjumlah 17 helai.
-      Jumlah bulu pada Ekor Burung Garuda Pancasila berjumlah 8 helai.
-      Jumlah bulu di bawah Perisai/Pangkal Ekor Burung Garuda Pancasila yaitu berjumlah 19 helai.
-      Jumlah bulu di Leher Burung Garuda Pancasila berjumlah 45 helai.
8.    Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila bertuliskan semboyan Negara Republik Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
9.    Lambang Garuda Pancasila memiliki lagu, di mana lagu tersebut merupakan salah satu dari lagu Nasional di Negara Indonesia.




LaguGaruda Pancasila diciptakan oleh Sudharnoto. Adapun lirik dari lagu Garuda Pancasila adalah sebagai berikut :
Garuda Pancasila
Akulah Pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia Berkorban Untukmu
Pancasila Dasar Negara
Rakyat Adil Makmur Sentosa
Pribadi Bangsaku
Ayo Maju Maju
Ayo Maju Maju

MAPPING / PEMETAAN

A.  Peta Pita (Ribbon Map)
Cara membuat Laporan Peta Pita :
Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan :
1.     Kepada siapa laporan ditujukan
2.    Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap)
3.    Keterangan / data laporan seperti tanggal  pembuatan,cuaca dan sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta-pita dengan :
1.     Halaman menjadi 7 ruang / kolom, untuk :
a.    Nomor
b.    Waktu Perjalanan
c.    Laporan Perjalanan (ditulis dari bawah)
d.    Jarak yang ditempuh (dalam m)
e.    Arah (jurusan 3 angka / kompas)
f.    Gambar peta-pita(untuk bagian sisi kanan dan kiri jalan)
g.    Menulis keterangan-keterangan.
2.    Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas
3.    Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah  / berganti arah.
4.    Gambar-gambar (tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta  Topografi
5.    Jika ada hal-hal penting/ bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya di dalam kertas khusus/ halaman lain.
6.    Menghitung jarak dapat  menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.

B.  Peta Lokasi
Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya. Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa,sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya ditetapkan dengan tanda panah (menunjuk arah utara)

C.  Peta Perjalanan
Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.

Keterangan :
1.     Jarak pada perjalanan diskalakan.
2.    Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
3.    Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A.kemudian ke tempat kedua B, dst.
4.    Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam skala.
5.    Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
6.    Arah utara selalu di atas.

PETA_PITA
Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :Pensil Teknik 2B, Penggaris panjang, Kertas pita peta, Kompas bidik, Meja kerja.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
1.     Penentuan Skala
Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.

2.    Pembuatan Keterangan
Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
3.    Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu
Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.
Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut
Image
Image
berikut keterangan gambar pada Pita Pirta :

Pedoman/kompas

16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya
Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut sebagai cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada yang menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah mata angin, hingga 32 arah mata angin.
Pada 16 arah mata angin, selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 3600 yang dimulai dengan 00 pada titik utara dan diakhiri dengan 3600 pada titik utara lagi.sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara (0atau 3600); Timur Laut (450) Timur (900); Tenggara (1350); Selatan (1800); Barat Daya (2250); Barat (2700); dan Barat Laut (3150).


No
Nama Indonesia
Sing.
Nama Inggris
Sing.
Besar Derajat
1
Utara
U
North
N
 00 atau 3600
2
Utara Timur Laut
UTL
North Northeast
NNE
022.50
3
Timur Laut
TL
Northeast
NE
450
4
Timur Timur Laut
TTL
East Northeast
ENE
67.50
5
Timur
T
East
E
900
6
Timur Menenggara
TM
East Southeast
ESE
112.50 
7
Tenggara
TG
Southeast
SE
1350 
8
Selatan Menenggara
SM
South Southeast
SSE
 157.50
9
Selatan
S
South
S
 1800
10
Selatan Barat Daya
SBD
South Southwest
SSW
 202.50
11
Barat Daya
BD
Southwest
SW
 2250
12
Barat Barat Daya
BBD
West Southwest
WSW
 247.50
13
Barat
B
West
W
 2700
14
Barat Barat Laut
BBL
West Northwest
WNW
 292.50
15
Barat Laut
BL
Northwest
NW
 3150
16
Utara Barat Laut
UBL
North Northwest
NNW
 337.50
Menentukan 16 Arah Mata Angin dengan Kompas
Bukan sekedar dapat menghafal dan menyebutkan ke-16 arah mata angin belaka. Bagi calon pramuka penggalang rakit selain menyebutkan juga harus dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas. Bagaimana cara menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas?.

Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas secara dasar. Menggunakan kompas untuk mencari arah mata angin bisa menggunakan salah satu diantara dua cara berikut:
  1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu sebentar hingga jarum kompas tidak bergerak. Maka jarum tersebut akan menunjukkan arah utara magnet (0atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah lainnya, perhatikan dial kompas (permukaan tempat angka dan huruf). Angka-angka dan garis dalam dial tersebut merupakan besaran derajat yang dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak mencari arah Barat Barat Laut, cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka tersebut. Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek berada di arah mana, lihat obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas. 
  2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar dan tenang. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial. Lihat angka dan garis yang menyatakan derajat pada dial. 
MENAKSIR
Menaksir kecepatan Arus Air
Untuk bisa mengetahui kecepatan arus air, langkah2 yg harus dilakukan sebagai berikut:
a.    Carila satu benda yg bisa mengapung (kayu, daun, etc)
b.    Tetapkan jarak A-B terserah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBOilWWLN89d3n9rQHYPhjiNdkBsFvHG7nyb0MB_xX93QyQFSPtiQSTnhgtSKEseaFugqf6JH_WKbvU7dV5yc3naY4-REz6CwOQ0N4PgeJ_2jkr1TwSJBI6lz01xuWsvSidqT8ZrqNP9A/s320/4.png
c.    Jatuhkan benda yg bisa mengapung tersebut.
d.    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf6vUjm6lo-jT1Rq57Fv72V3urqWUIrYd66IVzdD4B2x1T4xcoClWizI2qm84H6JdVN1rz-88JC3H0NK6NZbLSLIiMwy2-TVkiiI-P7HXxgcTAjVm3weT0oC3ASdnlUdHf5k6ymj0orLc/s1600/3.pngHitung waktu yg dibutuhkan benda mengapung tersebut untuk mengalir dari A sampai ke B
e.    Hitung kecepatanya dgn mengunakan rumus.

Lebar Sungai
Untuk bisa menghitung lebar sungai ada dua cara yg menurut gw paling mudah:
A.   Metode perbaningan segitiga
Misal posisi yg hendak menghitung ada d sebelah tanda bintang
1.     Tetapkan suatu titik sebagai acuan d seberang sungai (pohon, batu etc), gw namain titik C.
2.   


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixzVxaN9Afvmikn4vEcJy8imsxyKKDVI6lvo2xVSd_QmK0th94oamPCw7NJABSf4Oq6ZhZLROsZKef-wflQPxjG3STxZL3hJtNBBv5NUlUAVTYCbAYbWR96bCF-ALW7YMuWqsRPyXk3RI/s320/3.png

Tetapkan titik lain yg lurus terhadap titik C, yg kemudian saya namain titik A
3.    Salah satu penggalang berdiri di B, dgn jarak A sampai B, terserah.
4.    Penggalang tersebut menghadap titik C, kemudian memutar berbalik arah 1800
5.    Berjalan beberapa saat, kemudian tandain titik berhentinya, saya namin titik D
6.    Dari titik D, penggalang tersebut menghadap sungai, saya namin titik d sebelah sungai dengan E
      Jadi lah dua buah segitiga sebangun, yaitu segitiga ABC dan EBD
7.    Hitung Jarak AB, BE, ED,
8.    Untuk bisa menhitung lebar sungi bisa menggunakan persamaan kesebandingan sebagai berikut


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn-p9C7i9cKm4xS8xXNSEThtUJPiRrY5j0T5-LvyitLCXEzB7ZaGFEqwCjbdWZEdzpVkUvHOhAYGUc01Mu_eQu4StK7HzLZ9TXBM9dghNyzxJ63fopZDMe1VICH8RFFVtyH0PFb6V2yi4/s1600/3.png
 
 







B.    Metode Trigonometri
Misal posisi yg hendak menghitung ada d sebelah tanda bintang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0mWn9YWbvpCJVF_90l0futoRlSt_SUEyO-B8N1TmH8BgFIeXsOeCSp9MgJED97HrmeFd3rKKInLWofGZaA9j20X7BFQVc4rdJyqBhPghx1UU_PxHJRDNHSuFi82kJHd4NGwvg0XrQMTU/s320/5.png
1.     Tetapkan suatu titik sebagai acuan d seberang sungai (pohon, batu etc), gw namain titik C. Tetapkan titik lain yg lurus terhadap titik C, yg kemudian saya namain titik A
2.    Tentukan jarak A-B, terserah brp pun ntu
3.    Gunakan kinometr dgn posisi busu mendarat.
4.    Bidik titik C, atur benang agar sejajar dgn arah AC (suer nie tu susah d deskripsiinya)
5.    Liat sudut pada kinometer untuk mengetahui besar sudut ACB
6.    Gunakan persamaan berikut untuk menghitung lebar sungai


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirVTO8MqWEFu9gBaqGNdGystLlGRS7olFuvRQyOM8TL-_U1P8gdQxeYyU_yN41dpqdV41_lcR1dNIi2gXCHfxfQ2bpDWmTK2higdzqd2QHR2Bsg9hEdT160zqOvf1L9BVGuLjonNarxFE/s1600/5.png
 





Menaksir Tinggi

Tehnik Menaksir Tinggi
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1.     Metode kesebandingan Setigiga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCeKYkgs4gwv-_1cQasLDf1hFn1baZfXo_Givy23VATKzYalXg_LYSe1lA7Rq_mTIXMqVWzWIwZqncx7pMKpeLOfT0omnkKsVhitOsFUq2IxXVzk5-giXdY1_dYjjJCiHoe8qT3nyFa7o/s320/1.png
Kelebihan
Kekurangan
Tidak Bergantung cuaca
Bisa d terapkan dimanapun kapanpun
Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut


2.    Metode Segitiga pada bayangan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlbOx39sFFFTVlgjIzKsvD1W0Io3lLvHwCdjzayeHcBBATF3rQcqoHZsi-wTY4PbOsVVkD5TzDhzFyhNM9RCTIb5sOaZjEs4xJdQep6heaW8shAWizRZF1C-Ax9DIApXs-LBeTU7upsm0/s320/2.png










Kelebihan
Kekurangan
Mudah di terapkan dilapangan
Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari





3.    Metode Trigonometri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMnKOWFLH6TbJ_4enyentCb4OZ_RfjOvi1wC64NPDI7PvvbgyNBVi5DlyaVf6sFj9nUwNp7eZZKwjRKR6eUDCHCz0yo6zKTYi2muijm8fTiY4xLe27Y3TCqXSJiu8sPgVgVCpOk9OqBbQ/s320/2.png
 
Kelebihan
Kekurangan
Mudah di terapkan dilapangan
Tidak bergantung cuaca
Hasil paling akurat d banding yg laen
Kudu membuat kinometer
Butuh matematika yg agak rumit dikit buat ukuran anak SMP


MACAM-MACAM SANDI
Kunci A=N
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsnPe8hm-Gnnwo6WGVKbEBSG4dkfeNFdfa0Q-_IMgyQBd0da3gH39LFSIElw3urE3VGY_4-kn9vvy5GFPhSsUkSlkCYIdI-M41gVXDVB2KElkq0MfNDaLigLd1frDYHu5pwwSvbfk9Ly_D/s320/n+vcn.JPG
CONTOH :
CENZHXN dibaca PRAMUKA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij6UWMmcVXsy8BfrwFEI-gkXLtKs7fx22Ea2l3FsiN-Mjed2Ad4SedTpTNkuhLWzIZQaPxi7su9ccscc9cv5jjr0qgXf2q8GFpwd2TFQ0rg4j-baqlerPnmG7mgXulltBWVH4D-2dDWtxG/s320/ertyretyrey.JPG

CONTOH

I F W B dibaca RUDY
Sandi Angka
a = 1             p = 16          q = 17           r = 18           s = 19           t = 20 u = 21b = 2             v = 22           w = 23         x = 24                   y = 25          z = 26                  
c = 3
d = 4                                         Contoh :
e = 5                                                  16 18 1 13 21 11 1
f = 6                                                  P R A M U K A
g = 7
h = 8
i = 9
j = 10
k = 11
l = 12
m = 13
n = 14
o = 15

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi68WqULtzCrcY0FUlcfQ4239e4LU9ceVtEKtNbo8gRWWo95o5OiweWHOAh4XnUg6pi2PYa4DO7b4bRbrJvV1D904udVKsn37VC0l-vSwpbOxvo5k4AVq3-k6m9SD3RGdhGVlpGUhiBIPc/s400/000001+SANDY.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisUdYbq1bij7aXzaC3ucqMteUI-Pl_s6aVw-EyCCoO8PlQ8cUmjroGaAkSZ2-qP-DtRrig1sXalTUZL3u8xeXRjxhe32rhN9vK17jMdpQCn17fZ-p8mbER2g-rETqdqopfC0w3rS5Bwt4/s400/kotak.JPGSandi Kotak I dan II






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfKLqFQf0sGn3u8vubdar7V_OkO0ROamzbbmJFiT2W5W0FjBrqhQ6nwfgLFHxEcSYUgggXFwwoFM2q23ukcAt-uXCh5ISB2ZvQNfdVGU_e5kUVrcn0rhJOe3iv0AphT-mIVOnmAjEmiDw/s320/Sandi-Kotak-III.jpg

Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
E          = .         T   = _              R   = ._.            F   = .._.
I          = ..        M                      = _ _                 K   = _._           L          = ._..
S          = ...      O  = _ _ _        W   = ._ _          Q   = _ _._
H          = ....      KH = _ _ _ _     G   = _ _.          Y   = _._ _
A          = ._       N                      = _.                   C   = _._.          X          = _.._
U          = .._     D   = _..            J   = ._ _ _       P     =._ _.
V          = ..._           B                 = _...                 Z          = _ _ ..

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
ImageKemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB0P3ipp7vXdsH7RiY_gG9GF83JIaxd2zyNjDw8z22D3wBXxtW1GqAIJmv9zFgwIUcBMSeOSUVhvBQEe_5PL5-_2wLeVGUV1U7Sl3axjEpChKFuJWN6U5keNANBoAnXt8ONaPuzrwzwfxk/s320/untitled.JPGdigunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.sandi Jam

sandi Tanggal
SANDI GAMBAR




PERATURAN BARIS BERBARIS


A.  PENGERTIAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
B.  MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
2.     Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3.     Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4.     Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
5.     Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

1.  ABA-ABA
a.    Pengertian
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.   macam aba-aba
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
1)  Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.contoh:
-    Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK
-    Untuk istirahat – Bubar = JALAN
-    Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan
pasukan: Pleton II – Siap = GERAK
-    Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi
-    Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi
contoh:
·         Kepada kepala sekolah – Hormat = GERAK
·         Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK
2)    Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.Contoh:
-    Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN
-    Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT
3)    Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
-    GERAK
-    JALAN
-    MULAI
GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yangmenggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
contoh:
·         Jalan di tempat = GERAK
·         Siap = GERAK
·          Hormat kanan = GERAK
·          Hormat = GERAK
JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.contoh:
·         Haluan kanan/kiri = JALAN
·         Dua langkah ke depan = JALAN
·         Tiga langkah ke kiri = JALAN
·         Satu langkah ke belakang = JALAN
catatan:Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya,maka aba-abapelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU
contoh:
1.     Maju = JALAN
2.    Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
3.    Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
4.    MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harusdikerjakan
berturut-turut.contoh:
a.    Hitung = MULAI
b.    Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
c.    Cara menulis aba-aba
-    Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil, atau semuanya huruf besar.
-    Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atau semuanya huruf besar.
-    Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
-    Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.
-    Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garis penyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.
d.    Cara memberi aba-aba
-      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri dalam keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.
-      Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba tidak menhadap pasukan.
contoh :Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK. (pe
laksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara/Danup menghadap ke arah Pembina upacara/Irup sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan).Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh pembina upacara/Irup maka dalam sikap “sedang memberi hormat” Pemimpin upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.
-      Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin upacara/Danup tidak menghadap pasukan.
d. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.
-      Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.
-      Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
-      Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan  aba-aba peringatandan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
-      Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertamadan terakhir.Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut
besar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengancara yang di”hentakkan”.
-      Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuaibesar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi
pasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di
sela-selaaba-aba pelaksanaan.
-      Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan,maka dikeluarkanperintah“ulangi”Contoh :Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina upacara – Hormat =GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti:MAJU,IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUS

v  CARA MELATIH BERHIMPUN
1.     Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan anggota bawahannya secara bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba: Berhimpun = MULAI



2.    Pelaksanaan
-    Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba-aba.
-    ada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari, selanjutnya lari menuju ke depan pelatih/komandan.pemimpin, di mana ia berada dengan jarak 3 langkah.
-    Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambil sikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.
-    Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balik
kanan selanjutnya menuju tempat masing-masing.
-    Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, serta kembali, tidak menyampaikan penghormatan.
3.    Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang si depan komandan/pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah (lihat gambar).
3 LangkahCatatan: Bentuknya mengikat, hanya jumlah saf tidak mengikat.

v  CARA MELATIH BERKUMPUL
1.     Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru.
2.    Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr. Hartono sebagai
penjuru (bila penjuru bernama Hartono).
3.    Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yang
memberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: “Siap
Hartono sebagai penjuru”.
4.    Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat komandan /pelatih/ pemimpin yang memberi perintah.
5.    Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju
tempat komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, langsung pundakkiri senjata.
6.    Pada waktu aba-aba peringatan “Bersaf/Berbanjar Kumpul” maka anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.
7.    Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru memberi isyarat “LURUSKAN”, anggota secara berturut-turut meluruskan diri.
8.    Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju di
samping kiri/belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
9.    Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai berikut: Meluruskan lengan ke samping dengan tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat dengan perkataan “LURUS”. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata di pundak kiri dan ditegakkan serentak.
10.   Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai berikut: Meluruskan
lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas dan mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan “LURUS”, pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.
11.    Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya kemudian
dengan serentak tegak senjata.
Catatan :Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke depan hanya digunakan dalam bentukberbanjar.
12.   Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan

v  CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN
1.   Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia disuruh berjalan sesua dengan petunjuk dari pelatih. Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan disesuaikan dengan gaya “Langkah Biasa”.
2.  Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan badan.

v  TATA CARA PENGHORMATAN (Pasal 10)
1.     Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi hormat apa yang telahtercantum dalam pasal 5 PPM/AB.
2.    Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan sebagai berikut:
a.      Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa senjata dalam keadaan berhenti/berdiri.
-      Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.
-      Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapat antara samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala.
-      Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk kebagian daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung jari pada gerakan langsung melalui garis lurus ini yaitu dari samping paha kanan ke bagian tertentu tutup kepala.
-      Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali bersikap
sempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu dengan
seluruh telapak tangan terbuka.



b.    Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri
-      Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu diperintahkan untuk memalingkan kepala secara baik ke kiri dan ke kanan.
-      Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan.
c.    Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan berjalan. Anggota-anggota pasukan diperhatikan berjalan dari arah kanan ke kiri, atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil member hormat.
d.    Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata, satu dan
lainnya dalam keadaan berjalan.
-      Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B. Misalnya pasukanA di sebelah barat sebagai atasan dan pesukan B sebagai bawahan.
-      Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu dan seterusnya berjalan berpapasan dengan jarak sepuluh langkah tiap anggota.
-      Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan anggota pasukanA memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan.
-      Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan danpelatih memerintahkan bergantian pasukan B sebagai atasan.
e.    Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan
berjalan.
-      Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar. Pelatih menjadiatasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan.
-      Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.
-      Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelummemberikan penghormatan melakukan gerakan “Langkah
tegap”.
-      Pada aba-aba “Hormat kanan/kiri = GERAK” maka dilakukan gerakan-gerakan sebagai berikut:
·         Danton/pemimpin pasukan bersama pasukan member penghormatan seperti hormat bertutup kepala tanpa senjata (pasal 5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan kepala dengan batas 45° kepada pelatih.
·         Pelatih membalas penghormatan.
·         Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba “Tegak =
GERAK”. Danton/pemimpin pasukan dan pasukannya memalingkan
kepala kembali serentak dan kedua tangan dilenggangkan dengan
tetap langkah tegap.
·         Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.

v  ISTIRAHAT
Aba-aba: Istirahat – di – tempat = GERAK
Pelaksanaan:
1.      Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (±30 cm).
2.     Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
-    Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapian istirahat dilakukan atas aba-aba “Parade – Istirahat di tempat = GERAK.Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit, tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.
-    Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanat atau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas aba-aba: “Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK”. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/ amanat/sambutan.

v  PERIKSA KERAPIHAN
Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI
1.      Tanpa senjata:
a.    Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat (pasal 12).
b.    Pelaksanaan:
-      Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.
-      Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).
-      Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna (pasal 11).
-      Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin pasukan memberi aba-aba = SELESAI.
-      Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat (pasal 12).
2.    Bersenjata (khusus ABRI).

v  HALUAN KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa
merubah bentuk.
1.      Berhenti ke berhentiAba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan di tempat dengan memutar arah secara perlahan hingga merubah sampai sebesar 90°.
Bersamaan dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 90°, kemudian berjalan di tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat: “Lurus”, kemudian komandan memberi aba-aba: “Henti = GERAK”, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah ditambahkan satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
2.    Berhenti ke berjalanAba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba “Maju = JALAN”, pasukan maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan langkah biasa.
Catatan:Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan “Maju =JALAN” (pasukan tidak berhenti dulu).
3.    Berjalan ke berhentiAba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti.

4.    Berjalan ke berjalanAba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah.
Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan.
Catatan:
Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.
v  MELINTANG KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dalam arah tetap.
1.     Berhenti ke berhentiAba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan “Hadap kanan/kiri”, kemudian barisan membuat gerakan “Haluan kiri/kanan” dari berhenti ke berhenti.
2.    Berjalan ke berjalanAba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukan gerakan seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti.
Kemudian setelah diberi aba-aba “Maju = JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).
3.    Berhenti ke berjalanAba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan seperti gerakan melintangkanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian setelah diberi aba-aba “Maju =JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).

Thanks
Semoga membawa manfaat bagi kakak-kakak semua
Directed by
Kak yudhi
 
Salam pramuka... !